Berita



Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Gelar Focus Group Discussion (FGD) Percepatan Penataan Jaringan Utilitas Menuju Jakarta Kota Global

Jakarta - Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah III Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Bappeda, Dinas PMPTSP, Dinas SDA, Biro PLH, UKPD terkait di lingkungan Dinas Bina Marga, serta para pemilik jaringan utilitas yang beroperasi di wilayah Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Survei Jaringan Utilitas yang tengah dilaksanakan untuk mendukung penataan infrastruktur bawah tanah secara terarah dan berkelanjutan.

FGD yang mengusung tema “Kolaborasi Percepatan Penataan Jaringan Utilitas Menuju Jakarta Kota Global” tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Bina Marga, Eko Kardiyanto. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya penyelarasan data, koordinasi lintas sektor, serta penyusunan strategi bersama agar penataan jaringan utilitas dapat berjalan lebih efektif dan tidak berdampak pada gangguan layanan publik maupun kondisi lalu lintas. Kegiatan ini dipandu oleh Kasubkel Perencanaan Bidang PSUK, Ahmad Safrudin, yang memastikan jalannya diskusi berlangsung terarah dan mencakup seluruh isu strategis.

FGD turut menghadirkan empat narasumber yang mewakili sektor-sektor strategis penyedia layanan utilitas. Mereka adalah Direktur Teknik PT Pertagas, Agung Indri Pramantyo; VP Strategy & Project Compliance PAM Jaya, Siti Harni Harahap; GM Transport Network – Datacomm Engineering and Deployment PT Telkomsel, Artha Abimanyu; serta Kepala Bidang PSUK Dinas Bina Marga, Syamsul Bakhri. Para narasumber memaparkan kondisi jaringan utilitas yang saat ini tersebar di bawah ruas jalan Jakarta, tantangan teknis yang dihadapi, serta kebutuhan kolaborasi ke depan agar penataan dapat berjalan lebih cepat dan terintegrasi.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan terkait inventarisasi jaringan utilitas eksisting yang selama ini menjadi salah satu tantangan besar dalam penataan ruang bawah tanah. Para pemangku kepentingan sepakat bahwa ketersediaan data yang akurat dan saling terhubung menjadi kunci utama untuk menyusun perencanaan yang tepat. Selain itu, inventarisasi terhadap rencana pengembangan jaringan utilitas juga menjadi perhatian, mengingat pertumbuhan kebutuhan energi, air bersih, dan telekomunikasi di Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun.

FGD ini juga menghasilkan kesepahaman mengenai pentingnya penyusunan langkah strategis bersama dalam percepatan penataan jaringan utilitas. Langkah tersebut mencakup perbaikan tata kelola, peningkatan integrasi antarsektor, optimalisasi penggunaan teknologi survei, hingga penyusunan standar teknis penataan utilitas yang seragam antarinstansi. Selain itu, pembahasan juga menyoroti pentingnya mengurangi potensi penggalian berulang di ruas jalan, yang selama ini menjadi salah satu penyebab gangguan lalu lintas dan penurunan kenyamanan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Dinas Bina Marga menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dengan seluruh pemilik jaringan utilitas serta instansi terkait dalam mewujudkan tata kelola utilitas kota yang lebih tertib, aman, dan efisien. Upaya bersama ini diharapkan mampu mendukung visi besar Jakarta sebagai kota global yang modern, adaptif, dan berkelanjutan, sekaligus menciptakan ruang kota yang lebih nyaman bagi seluruh warga.


Image Lainnya