
Jakarta — Dalam rangka mendukung terciptanya ruang publik yang bersih, aman, dan nyaman, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menggelar Kerja Bakti Pembersihan Trotoar di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Kamis pagi (18/07). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Bina Marga, Heru Suwondo, yang turut hadir bersama jajaran pejabat dan petugas lapangan.
Kegiatan kerja bakti dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan difokuskan pada pembersihan menyeluruh trotoar di keempat sisi Taman Lapangan Banteng, yakni sisi Utara, Selatan, Barat, dan Timur. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, Dinas Bina Marga membagi area kerja menjadi dua tim utama, yaitu Area A dan Area B. Area A mencakup ruas trotoar di Jl. Lapangan Banteng Barat hingga Selatan, sementara Area B mencakup Jl. Lapangan Banteng Timur hingga Utara.
Fokus Pekerjaan: Pembersihan Fisik dan Drainase
Pekerjaan yang dilakukan dalam kegiatan kerja bakti ini tidak hanya sebatas pembersihan permukaan trotoar dan kansteen, namun juga menyasar mulut air dan tali air. Pembersihan saluran air ini menjadi langkah antisipatif dalam menghadapi musim penghujan yang dapat menyebabkan genangan, bahkan banjir, jika sistem drainase tidak berfungsi optimal.
Selain menyapu dan mengangkat sampah, petugas juga membersihkan endapan lumpur dan sedimen pada saluran air. Upaya ini dilakukan agar aliran air hujan tetap lancar dan tidak tersumbat, terutama di kawasan dengan aktivitas lalu lintas tinggi seperti Lapangan Banteng.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Heru Suwondo, menegaskan pentingnya menjaga trotoar sebagai bagian integral dari sistem transportasi dan ruang publik kota. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa trotoar sering kali tidak mendapatkan perhatian yang memadai, padahal memiliki fungsi krusial bagi keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki.
“Trotoar, sebagai fasilitas umum, memiliki peran penting dalam menunjang kelancaran aktivitas pejalan kaki. Namun, seringkali kita melihat trotoar yang kotor, dipenuhi sampah, dan bahkan digunakan untuk berjualan. Hal ini tentu saja mengganggu kenyamanan pejalan kaki dan mengurangi keindahan kota. Oleh karena itu, kegiatan kerja bakti pembersihan trotoar ini menjadi sangat penting untuk mendukung fungsi trotoar sebagai ruang publik yang bersih, aman, dan nyaman bagi pejalan kaki,” ungkap Heru Suwondo.
Ia juga menambahkan bahwa kebersihan dan kerapian fasilitas publik merupakan cerminan kesadaran bersama, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga masyarakat. Oleh karena itu, ia mengimbau warga untuk turut serta menjaga dan tidak menyalahgunakan fungsi trotoar, misalnya dengan berjualan atau memarkir kendaraan secara sembarangan.
Bagian dari Program Jakarta Ramah Pejalan Kaki
Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang ramah pejalan kaki. Dinas Bina Marga secara rutin melakukan perawatan dan pemeliharaan infrastruktur pedestrian, termasuk melalui kerja bakti berkala di berbagai titik strategis.
Lapangan Banteng dipilih sebagai lokasi pertama kegiatan karena merupakan salah satu ikon ruang terbuka hijau di Jakarta Pusat yang ramai dikunjungi warga, wisatawan, dan pengguna jalan setiap harinya. Trotoar di kawasan ini menjadi jalur penghubung penting bagi masyarakat yang melintasi dan beraktivitas di area sekitarnya.
Harapan ke Depan
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Dinas Bina Marga berharap dapat meningkatkan kualitas lingkungan kota secara menyeluruh, khususnya dalam hal kebersihan dan keteraturan fasilitas pedestrian. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen untuk memperkuat semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ruang kota yang tertib, layak, dan manusiawi.
Kegiatan serupa rencananya akan terus digelar secara berkala di titik-titik lain di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta, terutama di lokasi yang memiliki volume pejalan kaki tinggi dan infrastruktur yang perlu pemeliharaan khusus.